Surat Perantauan
Mama, pagi gulita meniduriku dan membangunkanku
Di ranjang gulita yang masih kanak,
Kanakku sebagai mimpi, terlelap di ringkusanmu.
Ma, apa yang mesti kuceritakan padamu?
Tentang sakit yang kerinduan?
Atau
Tentang kerinduan yang sakit?
Apa yang ingin Kau baca dari suratku?
Ma, mawar di depan kostku sedang sekarat
Dan sinar pucat rembulan menyinarinya
Tidakkah Kau tahu, rindu ku sekarat di sini?
Tidaklah pula kutahu biasmu memucat.
Mama..
Kabari aku usai hari mengerjab
fyt_26
Jakut, 280915
Surat Perantauan 2
Ma, apa kabar? Kabari apa padaku
Sebab aku sedang apa-apa di sini
Apa-apa yang ingin kusimpan sendiri
Dan kutiduri di kamar kostku yang sempit
Pa, sedang apa? Sedang-sedanglah menanyakan apa padaku
Sebab apa sedang menggapaiku di sini.
Di sini, pagi adalah waktu tersakit untuk bangun
Membangunkan lapar yang terlalu sakit.
Ma, Pa, sekarang anakmu sudah besar dan
Tau membesari rindu seorang diri
Aku memberi ia makan kenangan dan minuman harapan
Esok ketika rinduku telah sempurna akan kubawa pulang
Tunggulah Ma, Pa..
Sebab sekarang lapar mengikatku di tempat kasur
Aku tau memberi makan rindu, tapi tidak pada laparku.
Rindu tetaplah rindu dan lapar tetaplah lapar.
Segini saja dulu Surat Perantauanku yang ke dua
Masih banyak yang ingin dikabari rantauku,
Aku hanya takut kata-kata terlalu berat dan tak sanggup dihantarkan rindu kepada kalian.
Salam lapar dari anakmu.
fyt_26
Jakut, 160116
Rintik Kakakmu
Dek..
Ini hanya rintik februari
Rintik kesepian yang mengusik sore kakakmu.
Rintik manis yang pernah jatuh dari
Matamu
Mata mama
Hati bapak
Dan hati Kakakmu_
Sejak kali terakhir El Tari melepas sayap Kakakmu melayang.
Dek, Kau terlalu tahu
Rintik terlalu gugup mendatangi mata bapak Dan mata kakakmu.
Kau terlalu tahu, mata kami terlalu munafik
Ia pandai menggelapkan Hujan di hati kami
Dan menyamarkannya dengan mendung tak berhujan.
Sedang matamu dan mata mama, terlalu lurus
Terlalu mudah membuka jalan bagi aliran rintik
Terlalu jujur menumpahkan bendung.
Hari itu, rumah kita kebanjiran
Rintik yang terlalu, mengucur terlalu dari matamu
dan mata mama.
"Jangan menangis!" Kataku, meski banjir di hatiku telah meluap seluap-luapnya di pulau rantau.
Dek..
Ini hanya rintik februari.
Kini ia tak lagi gugup, malahan lancang mendatangi mata kakakmu.
Ia merintik sebentar, mengusik sore
Lalu pergi entah kemana.
fyt_26
Jakut. 070115