PENGANTAR PSIKOLOGI INDUSTRI/ORGANISASI (PI/O)
A. SEJARAH
Sejarah PIO tidak lepas dari sejarah
perkembangan Psikologi Umum sebagai sebuah ilmu yang diawali oleh Wundt di
Leipzig, Jerman, pada tahun 1875 dengan didirikannya laboratorium psikologi pertamanya. Setelah itu baru penerepan psikologi umum ke
dalam ranah industri dimulai dalam rentetan sejarah berikut:
- Tahun 1901, Walter Dill Scott, seorang psikolog yang dilatih di Jerman dalam tradisi klasik melakukan riset psikologi dalam periklanan, dalam seleksi dan penempatan juru jual, dan dalam menguji serta mengelompokkan calon-calon perwira Angkatan Darat (Scott, 1911 a,b dalam Jewell & Siegel, 1998);
- Sehingga pada tahun 1903, Scott menerbitkan bukunya The Theory of Advertising yang dipandang sebagai buku pertama yang membahas tentang psikologi dengan aspek pada dunia kerja (Schultz, 1982:8);
- Tahun 1910, terbit buku yang ditulis oleh Hugo Muensterberg yang berjudul The Psychology of Industrial Efficiency (Psikologi Efisiensi Industri) karena PIO pada saat itu sangat memprihatinkan efisiensi dalam tempat kerja. Mereka yakin bahwa metode seleksi karyawan, metode pelatihan, serta strategi desain pekerjaan dan tata letak kerja yang lebih baik merupakan kunci untuk mencapai efisiensi.
- Tahun 1911, Frederick Winslow Taylor, seorang insinyur dari Amerika pelopor Scientific Management, mencari cara-cara yang paling efisien untuk melakukan suatu pekerjaan, menciptakan berbagai macam alat mekanik yang disesuaikan dengan struktul faal manusia.
- Psikologi Differensial (psikometri: berupaya mempelajari dan mengukur gejala-gejala psikis yang khas dari seseorang), Tahun 1914, meletusnya PD I membuat kebutuhan militer mendesak pengelompokan dan penugasan personel baru ke kerja perang yang sesuai sehingga menuntut pengujian individu pada skala baru à tes intelegensi (AAT & ABT), statystical analysis, ANOVA, t-test, dll.
- PD II lebih menantang sumber daya psikologi industri pada tantangan yang sebelumnya tidak ada. Seleksi, penempatan dan pelatihan baik sipil maupun militer, lebih besar, lebih rumit, dan lebih mendesak.
- Barulah pada tahun 1960-an mulailah penerapan psikologi di bidang penualan berkembang. Perilaku manusia sebagai konsumen diteliti.
Perbedaan Psikologi Sumber Daya Manusia dan Manajemen Sumber
Daya Manusia
Psikologi Sumber Daya Manusia
·
1. Psikologi sumber daya manusia membahas tentang bagaimana
perusahan/ organisasi berbasis pada perilaku, sikap, motivasi, dan karakter
manusia ketika melakukan suatu pekerjaan
·
2.
Dalam psikologi sumber daya manusia
membahas teori mengenai penyedian/ rekrutmen tenaga kerja, pengembangan
karyawan, evaluasi kinerja, efektifitas kerja, dan analusa beban kerja,
kepuasan karyawan, intervensi pengembangan organisasi, kesejahteraan karyawan,
dan lain sebagainya
·
3.
Psikologi sumber daya manusia
menganalisis bagaimana seseorang berperilaku dalam berkerja
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM):
·
1.
Pada MSDM membahas tentang perencanaan,
pengaturan, pengarahan, dan pengawan terhadap sumber daya manusia dalam suatu
organisasi/ perusahan sehingga mencapai tujuan tertentu
·
2. Dalam MSDM membahas teori menganai teori manajemen,
pengembangan organisasi, manajemen strategi, perencanaan tenaga kerja, evaluasi
jabatam, manajemen karir, dan lain-lainnya.
·
3.
MSDM mengatur dan mengarahkan SDM
pada misi perusahan, struktur organisasi, mendesain dan mengembangkan SDM dan
lain sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar